METODE PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN
Pengertian pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang
diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan
untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan
ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu
dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel
tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran
penelitian.
Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan pengukuran.
Jenis Data
Jenis
data penelitian berkaitan dengan sumber data dan pemilihan metode yang
digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian. Penentuan
metode pengumpulan data dipengaruhi oleh jenis dan sumber data
penelitian yang dibutuhkan.
Data penelitian pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Data Subyek (Self-Report Data)
Data
subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap,
pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang
menjadi subyek penelitian (responden Data subyek diklasifikasikan
berdasarkan bentuk tanggapan (respon) yang diberikan, yaitu : lisan
(verbal), tertulis dan ekspresi. Respon verbal diberikan sebagai
tanggapan atas pernyataan yang diajukan oleh peneliti. Respon ekspresi
diperoleh peneliti dari proses observasi.
2. Data Fisik (Physical Data)
Data
fisik merupakan jenis data penelitian berupa obyek atau benda-benda
fisik, antara lain dalam bentuk: bangunan atau bagian dari bangunan,
pakaian,buku, dan senjata. Data fisik dalam penelitian bisnis
dikumpulkan melalui metode observasi.
3. Data Dokumenter (Documentary Data)
Data
dokumenter adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa:
faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam
bentuk laporan program. Data ini memuat apa dan kapan suatu kejadian
atau transaksi, serta siapa yang terlibat dalam suatu kejadian. Data
dokumenter dalam penelitian dapat menjadi bahan atau dasar analisis yang
kompleks yang dikumpulkan melalui metode observasi dan analisis dokumen
yang dikenal dengan content analysis, antara lain berupa: kategori isi, telaah dokumen, pemberian kode berdasarkan karakteristik kejadian atau transaksi.
Dilihat dari jenisnya, data dapat dibedakan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif.
Data
kualitatif adalah data yang sifatnya hanya menggolongkan saja dan tidak
dapat diwujudkan dalam bentuk angka. Yang termasuk dalam klasifikasi
data kualitatif adalah data yang berskala ukuran nominal dan ordinal,
seperti jenis kelamin, jenis pekerjaan, status pekerjaan, motivasi
karyawan, dan lain sebagainya.
Data
kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka, yang
termasuk dalam data kuantitatif adalah data yang berskala ukur interval
dan rasio. Contohnya, jumlah karyawan, jumlah penjualan, jumlah piutang,
jumlah hutang, dan lain-lain.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data sekunder
Metode
pengumpulan data sekunder sering disebut metode pengumpulan bahan
dokumen, karena peneliti tidak secara langsung mengambil data sendiri
tetapi memanfaatkan data atau dokumen yang dihasilkan oleh pihak-pihak
lain.
Pada
umumnya, data sekunder yang digunakan oleh pihak peneliti untuk
memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap, ataupun untuk diproses
lebih lanjut. Dalam metode pengumpulan data sekunder, obsevator tidak
meneliti langsung, tetapi data didapatkan misalnya dari media massa,
BPS, lembaga pemerintah maupun swasta, lembaga penelitian maupun pusat
bank, data hasil penelitian lain, penelitian kepustakaan dalam hal untuk
mengetahui berbagai pengetahuan dan karya yang pernah dicapai oleh para
peneliti terdahulu. Dengan penelitian kepustakaan, akan melatih
peneliti untuk membaca kritis segala bahan yang dijumpainya, kecermatan
dan ketelitian peneliti akan sangat teruji dalam memutuskan sumber yang
dipercayanya.
Metode pengumpulan data primer
Terdapat dua hal utama yang memepengaruhi kualitas data penelitian yaitu, kualitas instrumen penelitian dan metode pengumpulan data. Ada
beberapa cara untuk mengumpulkan data yaitu: interview (wawancara),
kuisioner, dan observasi (pengamatan) atau mungkin saja ketiganya.
A. Interview (Wawancara)
Wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti,
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal yang dari responden
yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sangat sedikit. Sutrisno
Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh
peneliti dalam menggunakan interview dan juga kuisioner adalah sebagai
beikut:
- Bahwa subyek atau responden adalah orang yang paling tahu dirinya sendiri.
- Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
- Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud peneliti.
Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.
- Wawancara terstruktur
Wawancara
terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti
atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang
akan diperoleh. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden
diberi pertanyaan yang sama dan alternatif jawaban yang sama.
- Wawancara tidak terstruktur
Wawancara
tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara tidak terstruktur atau
terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau penelitian
yang lebih mendalam terhadap responden.
B. Kuisioner (Angket)
Kuisioner
merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien
bila peneliti mengetahui variabel-variabel yang akan diukur.
Uman sekaran (1992) mengemukakan beberapa prinsip penulisan angket sebagai metode pengumpulan data yaitu: prinsip penulisan, pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip penulisan angket
Menyangkut beberapa faktor, yaitu:
- Isi dan tujuan pertanyaan
- Bahasa mudah
- Pertanyaan tertutup, terbuka, positif, negatif
- Pertanyaan tidak mendua
- Tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa
- Pertanyaan tidak mengarahkan
- Panjang pertanyaan
- Acuan pertanyaan
Penampilan fisik
Dicetak dalam kertas bagus sehingga direspon oleh responden. Bila menggunakan kertas buram akan kurang direspon oleh responden.
C. Observasi
Sutrisno
hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai suatu psikologis dan
biologis. Dari proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi Participant Observation (observasi berperan serta), dan Non participant Observation selanjutnya
dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan
menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur.
Metode Survei dan Metode Observasi
A. Metode Survei
Penelitian
survei merupakan upaya pengumpulan informasi dari sebagian populasi
yang dianggap dapat mewakili populasi tertentu. Metode ini bertitik
tolak pada konsep, hipotesis, dan teori yang sudah mapan sehingga tidak
akan memunculkan teori yang baru. Penelitian survey memiliki sifat
verifikasi atau pengecekan terhadap teori yang sudah ada (Mantra, 2001).
Penelitian survei merupakan perangkat penelitian yang murah dan cepat
sehingga informasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan secara akurat dan
tepat waktu. Bentuk kuesionernya pun sederhana dan relatif mudah
sehingga tidak memerlukan pelatihan secara khusus (Stone, 1993). Selain
murah dan cepat, keunggulan lainnya adalah penelitian survei dapat
digunakan untuk mengumpulkan informasi secara sistematis. Tipe-tipe
Metode Survei: Wawancara Langsung, Wawancara tidak langsung, Mencari
informasi data dari koresponden (surat menyurat), Mencari data dengan
mengirim kuesioner (daftar pertanyaan).
B. Metode Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik dibandingkan dengan metode yang lain. Metode
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar.
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi dua yakni :
1. Observasi berperan serta
Dalam
observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih
lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap
perilaku yang nampak.
Sambil mengamati, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh
sumber data. Misalnya, mengamati bagaimana perilaku karyawan dalam
bekerja, bagaimana semangant kerjanya, bagaimana hubungan karyawan
dengan karyawan lain, dan sebagainya.
2. Observasi Nonpartisipan
Dalam
observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai
pengamat independen. Pengumpulan data dengan observasi nonpartisipan ini
tidak akan mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat
makna. Makna adalah nilai-nilai di balik perilaku yang tampak, yang
terucapkan dan yang tertulis. Misalnya, mengamati perilaku pembeli, mengamati barang-barang apa saja yang diminati pembeli.
Dari segi instrumen yang digunakan, maka observasi dibedakan menjadi:
1. Observasi terstruktur
Observasi
terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis
tentang apa yang akan diamati dimana tempatnya. Peneliti telah tahu
dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati. Dalam melakukan
pengamatan, peneliti menggunakan instrumen yang telah teruji validitas
dan reliabilitasnya.
2. Observasi tidak terstruktur
Merupakan
observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang
akan diobservasi. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan
instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.
Sumber :
-http://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/
-http://pradiptavian.wordpress.com/2012/04/28/metode-pengumpulan-data-pengertian-data-jenis-data-pengertian-variabel-macam-macam-variabel/
-http://rinakusniawati.blogspot.co.id/2010/05/metode-pengumpulan-data.html
Sumber :
-http://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/
-http://pradiptavian.wordpress.com/2012/04/28/metode-pengumpulan-data-pengertian-data-jenis-data-pengertian-variabel-macam-macam-variabel/
-http://rinakusniawati.blogspot.co.id/2010/05/metode-pengumpulan-data.html
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda