Sabtu, 05 November 2016

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

Pengertian Skala
Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan atau tolak ukur untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur sehinga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data. (Ramli : 2011)

Macam-macam Skala Pengukuran
1.    Steven (dalam Singarimbun dan Effendi 1989 : 101-104; irawan 1999 : 88-91) dalam Tahir (2011,48), membagi skala pengukuran penelitian sosial menjadi empat kategori yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio.
     a.       Skala nominal, adalah skala yang memungkinkan peneliti mengelompokkan objek, individual atau kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode tertentu.

     b.      Skala ordinal, skala nominal tidak hanya menyatakan kategori tetapi juga menyatakan peringkat kategori tersebut (Septyanto : 2008). 

     c.       Skala interval, skala yang membedakan kategori tertentu dengan selang atau jarak tertentu dan jarak antar kategorinya sama. Skala ini tidak memiliki nilai nol mutlak. 

     d.      Skala rasio, skala pengukuran yang memiliki nilai nol mutlak dan disebut skala yang tertiggi karena mempunyai semua sifat yang ada pada skala sebelumnya. (Lababa : 2008).

2.      Menurut Soegeng (2006 : 89-93) dalam Tahir (2011,49) ada 4 tipe  pokok dari skala sikap yaitu : skala Likert, skala Thurstone, skala Guttman dan skala semantik deferensial.
     a.       Skala Likert (Method of Summated Rating), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi dari individu atau kelompok tentang fenomena sosial. Fenomena sosial ini disebut variabel penelitian yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti. Jawaban dari setiap instrumen yang mengguakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yag dapat berupa kata-kata antara lain : sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju ; selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah. Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk centang (checklist) ataupun pilihan ganda. 

     b.      Skala Thurstone (Method of Equal Appearing Intervals),  adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan bila disusun, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama. 

      c.       Skala Guttman, skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas  yaitu : benar-salah, pernah-tidak pernah, ya-tidak. Skala ini dapat dibuat dengan bentuk centang maupun pilihan ganda. 

     d.      Skala semantik deferensial, skala ini digunakan untuk mengukur sikap . tetapi bentuknya tdak pilhan ganda dan tidak centang tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban sangat positif terletak dibagian kanan garis sedangkan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
    

Pengertian Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian atau Alat Pengumpul Data (APD) merupakan suatu alat untuk memperoleh data. Alat ini harus dipilih sesuai dengan jenis data yang diinginkan dalam penelitian.Menurut Suharsimi Arikunto, instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih & digunakan oleh peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis & dipermudah olehnya, Sedangkan menurut Ibnu Hajar, instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variabel yang berkarakter & objektif. Adapun jenis data yang dimaksud diantaranya:

Jenis – jenis Instrumen Penelitian
     a. Tes - Merupakan alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan, baik secara tertulis maupun secara lisan. Hasil pengukuran ini lebih banyak digunakan untuk data kuantitatif yang pada umumnya menggunakan alat ukur data interval sehingga dapat diolah dengan teknik statistika.

     b. Wawancara – Wawancara atau interviu merupakan salah satu alat pengumpul data yang sangat baik untuk mengetahui pendapat, tanggapan, motivasi, perasaan serta proyeksi seseorang terhadap masa depannya. Metode wawancara digunakan jika data yang diperlukan sebagian besar berada dalam benak pikiran responden. Oleh karenanya, wawancara banyak digunakan dalam studi-studi persepsi yang bernuansa kualitatif.

     c. Observasi – Banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Menurut Sutrisno Hadi, observasi ialah Pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomen-fenomen yang diselidiki.

     d. Kuesioner atau Angket – Merupakan suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak), dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan berupa formulir-formulir yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk mendapatkan jawaban atau respons tertulis seperlunya. (Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, hlm.200).

     e. Dokumentasi – Dokumentasi merupakan suatu bentuk pengabadian, arsip ataupun barang-barang peninggalan yang diabadikan. Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, seperti literatur buku-buku yang relevan, majalah, laporan kegiatan, catatan harian, notulen rapat, dan beberapa dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

     f. Skala Pengukuran – Skala merupakan alat untuk mengukur sikap, nilai, minat, bakat, perhatian, motivasi, yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai angka sesuai dengan kriteria yang dibuat oleh peneliti.

Sumber :
-          Guru Statistik. 2012. Skala pengukuran variabel. http://gurustatistik.wordpress.com./2012/05/22/skala-pengukuran-variabel/ 25 November 2012
-          Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta
-          Prof.Dr.suharsini arikunto.Prosedur Penelitian,Jakarta : PT Rineka Cipta.2002.hal 129