SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN
Pengertian
Skala
Skala pengukuran adalah kesepakatan
yang digunakan sebagai acuan atau tolak ukur untuk menentukan panjang pendeknya
interval yang ada pada alat ukur sehinga alat ukur tersebut bila digunakan
dalam pengukuran akan menghasilkan data. (Ramli : 2011)
Macam-macam
Skala Pengukuran
1.
Steven (dalam
Singarimbun dan Effendi 1989 : 101-104; irawan 1999 : 88-91) dalam Tahir
(2011,48), membagi skala pengukuran penelitian sosial menjadi empat kategori
yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio.
a.
Skala nominal, adalah skala yang
memungkinkan peneliti mengelompokkan objek, individual atau kelompok kedalam
kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode tertentu.
b.
Skala ordinal, skala nominal tidak
hanya menyatakan kategori tetapi juga menyatakan peringkat kategori tersebut
(Septyanto : 2008).
c.
Skala interval, skala yang membedakan
kategori tertentu dengan selang atau jarak tertentu dan jarak antar
kategorinya sama. Skala ini tidak memiliki nilai nol mutlak.
d.
Skala rasio, skala pengukuran yang
memiliki nilai nol mutlak dan disebut skala yang tertiggi karena mempunyai
semua sifat yang ada pada skala sebelumnya. (Lababa : 2008).
2. Menurut Soegeng
(2006 : 89-93) dalam Tahir (2011,49) ada 4 tipe
pokok dari skala sikap yaitu : skala Likert, skala Thurstone, skala
Guttman dan skala semantik deferensial.
a.
Skala Likert (Method of Summated Rating), skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi dari individu atau kelompok tentang fenomena sosial. Fenomena
sosial ini disebut variabel penelitian yang telah ditetapkan secara spesifik
oleh peneliti. Jawaban dari setiap instrumen yang mengguakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif yag dapat berupa kata-kata antara lain : sangat setuju, setuju,
ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju ; selalu, sering, kadang-kadang,
tidak pernah. Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat
dalam bentuk centang (checklist)
ataupun pilihan ganda.
b.
Skala Thurstone (Method of Equal Appearing Intervals), adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang
berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan bila disusun,
kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama.
c.
Skala Guttman, skala pengukuran dengan
tipe ini akan didapat jawaban yang tegas
yaitu : benar-salah, pernah-tidak pernah, ya-tidak. Skala ini dapat dibuat
dengan bentuk centang maupun pilihan ganda.
d.
Skala
semantik deferensial, skala ini digunakan untuk mengukur sikap . tetapi
bentuknya tdak pilhan ganda dan tidak centang tetapi tersusun dalam satu garis
kontinum yang jawaban sangat positif terletak dibagian kanan garis sedangkan
jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
Pengertian Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian atau Alat Pengumpul Data (APD) merupakan
suatu alat untuk memperoleh data. Alat ini harus dipilih sesuai dengan jenis
data yang diinginkan dalam penelitian.Menurut Suharsimi Arikunto,
instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih & digunakan oleh
peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis & dipermudah olehnya, Sedangkan menurut Ibnu Hajar,
instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
informasi kuantitatif tentang variabel yang berkarakter & objektif. Adapun
jenis data yang dimaksud diantaranya:
Jenis
– jenis Instrumen Penelitian
a. Tes - Merupakan alat ukur yang
diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan,
baik secara tertulis maupun secara lisan. Hasil pengukuran ini lebih banyak
digunakan untuk data kuantitatif yang pada umumnya menggunakan alat ukur data
interval sehingga dapat diolah dengan teknik statistika.
b. Wawancara – Wawancara atau interviu merupakan
salah satu alat pengumpul data yang sangat baik untuk mengetahui pendapat,
tanggapan, motivasi, perasaan serta proyeksi seseorang terhadap masa depannya.
Metode wawancara digunakan jika data yang diperlukan sebagian besar berada
dalam benak pikiran responden. Oleh karenanya, wawancara banyak digunakan dalam
studi-studi persepsi yang bernuansa kualitatif.
c. Observasi – Banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang
dapat diamati. Menurut Sutrisno Hadi, observasi ialah Pengamatan dan
pencatatan dengan sistematik fenomen-fenomen yang diselidiki.
d. Kuesioner atau Angket – Merupakan suatu
penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan
umum (orang banyak), dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan
berupa formulir-formulir yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek
untuk mendapatkan jawaban atau respons tertulis seperlunya. (Kartini
Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, hlm.200).
e. Dokumentasi – Dokumentasi merupakan suatu
bentuk pengabadian, arsip ataupun barang-barang peninggalan yang diabadikan. Dokumentasi
ini digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, seperti
literatur buku-buku yang relevan, majalah, laporan kegiatan, catatan harian,
notulen rapat, dan beberapa dokumen yang berkaitan dengan penelitian.
f. Skala Pengukuran – Skala merupakan alat untuk
mengukur sikap, nilai, minat, bakat, perhatian, motivasi, yang disusun dalam
bentuk pernyataan untuk dinilai responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan
nilai angka sesuai dengan kriteria yang dibuat oleh peneliti.
-
Guru Statistik.
2012. Skala pengukuran variabel. http://gurustatistik.wordpress.com./2012/05/22/skala-pengukuran-variabel/
25 November 2012
-
Sugiyono.
2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung : Alfabeta
-
Prof.Dr.suharsini arikunto.Prosedur Penelitian,Jakarta
: PT Rineka Cipta.2002.hal 129