Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
MASYARAKAT
Dalam Bahasa Inggris
disebut Society, asal katanya Socius yang
berarti “kawan”. Kata “Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek,
artinya “bergaul”. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk – bentuk
akhiran hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai pribadi
melainkan oleh unsur – unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang
merupakan kesatuan.
a. Pengertian Kota
Seperti halnya desa, kota juga
mempunyai pengertian yang bermacam-macam seperti pendapat beberapa ahli berikut
ini.
i.
Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang
cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen
kedudukan sosialnya.
ii. Max Weber
Kota menurutnya, apabila penghuni
setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar
lokal.
iii. Dwigth Sanderson
Kota ialah tempat yang
berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.
Dari beberapa pendapat secara
umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota
dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan
dalam struktur pemerintahan.
Menurut konsep Sosiologik
sebagian Jakarta dapat disebut Kota, karena memang gaya hidupnya
yang cenderung bersifat individualistik. Marilah sekarang kita meminjam lagi
teori Talcott Parsons mengenai tipe masyarakat kota yang diantaranya mempunyai
ciri-ciri :
a). Netral Afektif
Masyarakat Kota memperlihatkan
sifat yang lebih mementingkat Rasionalitas dan sifat rasional ini erat
hubungannya dengan konsep Gesellschaft atau Association. Mereka tidak mau
mencampuradukan hal-hal yang bersifat emosional atau yang menyangkut perasaan
pada umumnya dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulah sebabnya tipe
masyarakat itu disebut netral dalam perasaannya.
b). Orientasi Di
Manusia dengan kekuatannya sendiri
harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, pada umumnya dikota tetangga itu
bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita oleh karena itu
setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa menggantungkan diri pada orang lain,
mereka cenderung untuk individualistik.
c). Universalisme
Berhubungan dengan semua hal yang
berlaku umum, oleh karena itu pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat
penting untuk Universalisme.
d). Prestasi
Mutu atau prestasi
seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima berdasarkan
kepandaian atau keahlian yang dimilikinya.
e). Heterogenitas
Masyarakat kota lebih
memperlihatkan sifat Heterogen, artinya terdiri dari lebih banyak komponen
dalam susunan penduduknya.
HUBUNGAN DESA DAN KOTA
Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat pdesaan dan
masyarakat perkotaan memiliki hubungan timbal balik yang saling menguntungkan satu sama lain diantaranya
adalah sebagai berikut :
a.
Desa menjadi daerah dukung utama
bagi perkotaan khususnya dalam hal bahan
makanan pokok.
b.
Desa memiliki potensi besar dalam
hal bahan mentah dan tenaga kerja yang jika diolah dengan baik akan sangat
berguna bagi daerah perkotaan.
c.
Masyarakat perkotaan mampu mengolah
bahan mentah menjadi bahan siap pakai yang nantinya juga akan dimanfaatkan oleh
masyarakat pedesaan seperti pakaian, pupuk, alat transportasi, dan lain-lain.
ASPEK POSITIF DAN ASPEK NEGATIF
a.
Masyarakat perkotaan.
Aspek
positif yang dimiliki masyarakat perkotaan adalah :
1) Masyarakat perkotaan sangat
menghargai waktu dan mampu mengaturnya dengan baik.
2) Mata pencarian yang beragam.
3) Fasilitas yang tersedia di daerah
perkotaan cukup lengkap.
4) Kemampuan masyarakat perkotaan
mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai.
5) Aturan kerja yang tegas dengan batas
yang jelas.
Adapun aspek
negatif masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut :
1) Pola hidup individualistik
masyarakat menghilangkan rasa kebersamaan.
2) Kehidupan beragama yang kurang.
3) Mudahnya pengaruh luar masuk tanpa
adanya filter.
4) Biaya hidup yang tinggi di daerah
perkotaan terkadang membuat segilintir orang menghalalkan segala cara demi
mendapatkan rupiah.
5) Solidaritas social yang kurang.
b. Masyarakat pedesaan.
Aspek
positif yang dimiliki masyarakat pedesaan adalah :
1) Rasa kebersamaan, dan kekeluargaan
terjalin dengan baik.
2) Kehidupan beragama masih terjaga.
3) Masyarakat pedesaan mampu menjaga
sumber daya alam yang ia miliki.
4) Menjadi penghasil bahan mentah yang
siap diolah menjadi barang jadi.
5) Memiliki solidaritas social yang
lebih baik.
Aspek
negatif yang dimiliki masyarakat pedesaan adalah :
1) Sulit menerima perbedaan pendapat.
2) Mata pencarian yang cenderung
seragam.
3) Kurangnya daya saing, sehingga
beberapa masyarakat tidak berpikir untuk maju.
4) Lebih suka mengenang masa lalu
dibandingkan memikirkan masa depan.
5) Beberapa anggota masyarakat masih kurang
memperhatikan pendidikan.
MASYARAKAT PEDESAAN
Desa merupakan salah satu lingkup terkecil pada sistem pemerintahan
di negara kita ini,cakupan luas wilayah desa biasanya tidak terlalu luas dan
dihuni sejumlah keluarga, biasanya mayoritas masyarakat pedesaan bekerja di
bidang agraria.
Didalam UU no. 5 tahun 1979 dijelaskan bahwa desa adalah
“suatu wilayah yang ditempatti oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintah terendah langsung di
bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan
negara kesatuan republik Indonesia.
Menurut Sutardjo Kartodikusumo desa merupakan “suatu
kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa
mengadakan pemerintahan sendiri.
Paul H. Landis berpendapat bahwa desa adalah “suatu wilayah
yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai pergaulan hidup yang
saling mengenal.
2. Adanya ikatan perasaan yang sama
tentang kebiasaan.
3. Cara berusaha bersifat agraris dan
sangat dipengaruhi oleh fakta-fakta alam, misalnya iklim, topografi, dan sumber
daya alam.
Secara umum karakteristik masyarakat pedesaan (rural
community) adalah masyarakat yang hidup bermasyarakat, yang biasanya nampak
pada perilaku keseharian mereka misalnya memiliki sifat kekeluargaan, kegiatan
gotong royong, saling tolong menolong, dan lain-lain.
Selain itu masyarakat pedesaan juga cenderung memperlihatkan
keseragaman, tidak suka menonjolkan diri, dan tidak suka dengan orang yang
berbeda pendapat dengan mereka.
Masyarakat pedesaan juga biasanya adalah masyarakat yang
homogen yaitu masyarakat yang hanya terdiri dari satu atau dua suku saja, dan
kebanyakan mereka masih memiliki pertalian persaudaraan antar satu sama lain.
hal ini mengakibatkan kurangnya daya saing antar anggota masyarakat sebab
mereka lebih mengutamakan hubungan kekeluargaan dibanding harus bersaing yang
menurut mereka dapat merusak hubungan kekeluargaan.
Dalam hal profesi juga masyarakat pedesaan rata-rata
berprofesi sama, apalagi jika daerah pedesaan tersebut jauh dari jangkauan
pengaruh luar, misalnya daerah pedesaan yang terletak di daerah pegunungan,
rata-rata masyarakat desa tersebut berprofesi sebagai petani.
PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
Dalam
masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural
community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Perbedaan tersebut
sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana,
karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada
pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan. Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota
yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem
yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial
yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan "berlawanan".
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai
hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan
warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas
dasar sistem kekeluargaan, menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa
itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan.
Sistem
kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih memegang peranan penting. Penduduk
masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya
tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti
pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian,
hanya merupakan pekerjaan sambilan saja. Golongan orang-orang tua pada
masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta
nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. menyatakan
bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada
individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.
Sumber :