Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Manusia sebagai mahluk individu
dalam suatu organisasi harus mempunyai kesadaran diri seperti realtita,
self-respect, egoisme, kepribadian, perbedaan maupun kesamaan dengan pribadi
individu lain
Pertumbuhan
Individu
Pertumbuhan setiap manusia yang
normal melalu proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin, bahwa setiap
individu atau pribadi mempunyai jiwa raga dan ciri-ciri khas tersendiri.
Menurut pendirian Nativisik,
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu ditentukan oleh faktor-faktor
yang dibawa sejak lahir. Sedangkan menurut pendirian Empiristik dan
Environmentalistik beranggapan bahwa pertumbuhan individu tergantung
lingkungannya. Anggapan lain menurut pendirian Konvergensi dan
Interaksionisme berpedendapat bahwa interaksi antara dasar dan
lingkunganlah yang menentukan pertumbuhan individu.
Tahap
Pertumbuhan Individu
Berikut tahap pertumbuhan individu
berdasarkan psikologi:
- Pada masa vital yaitu dari usia 0 sampai sekitar 2 tahun
- Masa estetik yaitu dari umur sekitar 2 tahun sampai sekitar 7 tahun
- Masa intelektual yaitu dari umur sekitar 7 tahun sampai sekitar 13 tahun sampai 14 tahun
- Masa sosial yaitu dari umur sekitar 13 tahun sampai 14 tahun sampai sekitar 20 tahun sampai 21 tahun
Keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh
bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas
pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang
mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya
sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa
Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok
kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu,
dan anak-anak mereka.
Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga digambarkan sebagai
perilaku antar pribadi, sifat, dan kegiatan yang berhubungan.
Contoh dalam berbagai peranan dalam
keluarga sebagai berikut:
Ayah sebagai suami dari istri serta anak-anaknya berperan
mencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman dalam keluarga. Ibu
sebagai istri dari suami dan anak-anaknya memiliki peranan dalam mengurus rumah
tangga, sebagai pendidik, pelindung dan pengasuh anak-anaknya, disamping
pernanan itu ibu juga bisa berperan mencari nafkah tambahan. Anak
memiliki peranan sesuai tingkat perkembangan fisiknya, mental, sosial, dan
spritual.
Individu barulah dikatakan sebagai
individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya itu diproyeksikan pada
suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan-satuan lingkungan
sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan
masyarakat.
1. Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat
dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan
adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat
pada keluarga yang bersangkutan.
Dengan adanya hubungan keluarga ini,
individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya
dalam keluarga.
2. Hubungan individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan
norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu
memberikan keuntungan bagi mereka.
Individu memiliki hubungan yang
saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan
pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk kepribadian. Keindividuan
dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai direktur, ketua dan
sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan
pekerjaannya.
3. Hubungan individu dengan komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai
satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang memiliki teritorial
terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan keorganisasian
tata kehidupan bersama.
Komunitas mencakup individu,
keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara independen.
4. Hubungan individu dengan
masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat
terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai
individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan
hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada
hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan
keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih mengutamakan
hak masyarakat.
Masyarakat
Kata ‘masyarkat’ merupakan
kata dari bahasa Arab yaitu Musyarak. Masyarakat adah sekelompok
orang dimana sebagaian besar dari interaksi antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, masyarakat adalah hubungan-hubungan
antar entitas-entitas yang membuat suatu jaringan.
Sifat masyarakat saling
tergantung satu sama lain. Istilah masyarakat digunakan untuk mengacu
sekelompok orang yang hidup berasama dalam satu komunitas yang teratur.
Ciri-ciri
masyarakat
Ciri-ciri dari masyarakat
yaitu manusia yang hidup bersama dan terdidi sekurang-kurangnnya dari dua
orang. Akibat pergaulan yang cukup lama yang selalu hidp bersama timbul
komunikasi dan aturan yang mengatur hubungan antar manusia dan sadar bahwa
mereka merupan kesatuan yang satu. Kehidupan bersama seiring berjalannya waktu
mereka merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya dan menimbulkan
kebudayaan baru.
Masyarakat
Tradisional
Masyarakat tradisional
adalah sekelompok masyarkat yang kehidupannya masih tradisonal dan mengacu
oleh adat istiadat lama. Dalam melangsungkan kehidupannya masyarakat
tradisional masih berdasarkan kebiasaan lama yang diwarisi nenek moyangnya.
Kehidupan masyarkat tradisional tidak begitu dipengaruhi dengan
perubahan-perubahan dari pengaruh luar.
Secara geografis masyarakat
tradisional hidup di daerah pedesaan yang terletak di pedalaman yang jauh dari
keramaian kota, masyarkat ini disebut juga masyarakat pedesaan. Dalam
kehidupannya masyarakat desa adalah kelompok orang yang hidup bersama, bekerja
bersama, dan berhubungan erat.
Desa merupakan tempat yang
cocok untuk menengankan pikiran yang penat dan melepaskan lelah, karena desa
memiliki kehidupan yang tentram, damai, jauh dari konflik dan udara pegunungan
yang sejuk.
Ciri masyarakat tradisonal
bergantung terhadap lingkungan alam sekitar.
Masyarakat
Transisi
Masyarakat yang mengalami
perubahan disebut masyarakat transisi. Sebagai contoh masyarakat pedesaan yang
sedang mengalami transisi ke arah kebiasaan kehidupan kota, misalnya pergeseran
tenaga kerja dari bangungan dan masuk ke industri.
Ciri masyarkat transisi
yaitu adanya penggeseran dalam suatu bidang, seperti pekerjaan yang dahulunya
bertani ke sektor industri. Selain dalam bidang pekerjaan, bidang pendidikan
juga merupakan ciri dari masyarakat transisi, seperti tingkat pendidikan rendah
dan meningkat tingkat pendidikannya. Ciri lainnya yaitu sedang mengalami
perubahan ke arah lebih maju, dan masyarat sudah terbuka dengan kemajuan dan
perubahan jaman.
Masyarakat
Modern
Masyarakat moden adalah
masyarakat yang kehidupannya dalam perabadaan dunia di masa kini. Sebagian
masyarakat modern acuh kepada adat istiadat lama akibat pengaruh kebudayaan
luar dan kemajuan teknologi. Masyarkat modern selalu berusaha mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada umumnya masyarakat
modern disebut masyarakaat perkotaan. Dari sifatnya masyarakat ini memiliki
kehidupan yang serba modern.
Ciri masyarakat modern ini
dalam menunjang kehidupannya alam tidak lagi vital, dalam menunjang
kehidupannya alam dikendalikan dengan kemampuan pengetahuan dan tekonlogi.
Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota
yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain
sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan
keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
- Kehidupan kota yang lebih modern
- Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
- Banyak lapangan pekerjaan di kota
- Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya
Urbanisasi
- Lahan pertanian semakin sempit
- Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
- Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
- Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
- Diusir dari desa asal
- Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C. Keuntungan Urbanisasi
- Memoderenisasikan warga desa
- Menambah pengetahuan warga desa
- Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
- Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
D. Akibat urbanisasi
- Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
- Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
- Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
- Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
Sumber :
Soelaeman, M. Munandar. Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Refika Aditama. Bandung : 2004
http://andrianprstyo.blogspot.co.id/2013/11/individu-keluarga-dan-masyarakat_13.html
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda