Sabtu, 13 Desember 2014

Doa dan Kepercayaan(15)



PENGERTIAN DOA
Di Indonesia memiliki ragam agama, antara lain Islam, Kristen, Hindu, Budha. Namun agama ter-mayoritas di Indonesia sendiri  ada 2, yaitu Islam dan Kristen. Setiap orang yang beragama pasti berdoa. Doa menjadi bagian penting bagi kehidupan manusia yang beragama.
    Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, doa adalah permohonan kepada Tuhan YME.  Berarti doa adalah suatu permohonan yang ditujukan kepada Tuhan yang di dalamnya ada harapan, permintaan.
Disini kami akan menjelaskan pengertian doa dalam dua kategori. Yaitu pengertian doa menurut agama Islam, dan pengertian  doa menurut agama Kristen.
                                                                                    

Pengertian Doa Menurut Agama Islam
  • Menurut syari'at, Do'a adalah memohon dan meminta pertolongan pada Allah SWT, serta memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memadhartkan.
  • Syeikh Abdurrahman Bin Sa'diy berkata : "Setiap perintah di dalam Al-Qur'an dan larangan berdo'a kepada selain Allah, meliputi do'a masalah (permintaan) dan do'a ibadah," 2. Adapun perbedaan antara kedua macam do'a tersebut adalah :
  1. Do'a masalah (permintaan) adalah : Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudhartan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dibedakan menjadi 3 :
          a.  Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala. -red. vbaitulllah)
          b.  Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.
          c.  Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta pada orang lain yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.

       2.  Do'a Ibadah maksudnya semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah baik lahiriah maupun batiniah. Karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, haji, dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.
  • Ada syarat-syarat terkabulnya Do'a. Supaya do'a dikabulkan oleh Allah, maka ada beberapa syarat-syarat yang harus diperhatikan sebelum berdo'a. Diantaranya syarat-syarat terbut itu adalah :
  1. Harus Ikhlas dan yakin bahwa hanya Allah yang bisa mengabulkan permohonan, dan meyakini bahwa tidak ada yang bias memberi manfaat dan mencegah kemudharatan kecuali Allah semata ( An-Naml : 62 ).
  2. Ditujukan hanya kepada Allah semata. Allah berfirman : "Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, maka janganlah kamu menyembah/berdo'a kepada seorangpun didalamnya disamping Allah". ( Al-Jin : 18).
  3. Bertawassul kepada Allah dengan salah satu tawassul yang dibenarkan.
  4. Berdo'a dalam kebaikan bukan untuk dosa dan memutuskan silahturahmi.
  5. Husnuzhan (berbaik sangka) kepada Allah bahwa Dia akan mengabulkan do'a kita, kalaupun tak dikabulkan itu karena hikmah yang Allah lebih mengetahuinya.
  6. Menghadirkan hati dalam berdo'a serta berusaha memahami makna dari do'anya.
  7. Sebaiknya berdo'a dengan do'a - do'a yang ada dalam Al-Quran.
  8. Menghindari I'tida' (melampaui batas) dalam berdo'a. (Bentuk -bentuk I'tida" dalam berdo'a akan dijelaskan pada pembicaraan mengenai kesalahan-kesalahan dalam berdo'a.
Demikianlah pengertian doa dari agama Islam.



Pengertian Doa menurut agama Kristen
  • Menurut Xavier Leon – Dufour, dalam bukunya ensiklopedi perjanjian baru doa dalam bahasa Yunani mempunyai beberapa arti diantaranya adalah (aiteo ; meminta) (deomai ; menegaskan kebutuhan konkret) (erotao ; menghimbau). Kata kata ini baik di bidang profane maupun keagamaan namun mengandung ide meminta dengan sangat, berdoa dan mengemis.
  • Menurut J.G.S.S, dalam artikelnya di esiklopedi alkitab masa kini jilid I, menuliskan bahwa doa merupakan kebaktian yang mencakup segala sikap roh manusia dalam pendekatannya pada Allah.
Doa sebagai perbuatan tertinggi yang dapat dilakukian roh manusia, dapat juga dipandang sebagai persekutuan dengan Allah. Seseorang berdoa karena Allah telah menyentuh rohnya.
Doa adalah relasi antara manusia dengan Allah yang didalamnya manusia, roh manusia berkomunikasi, memohon, meminta, memuji, dan mengakui keberadaan Allah yang trasedental.
Ada beberapa unsur berdoa dalam agama Kristen. Unsur-unsur doa yang perlu dipahami adalah sebagai berikut:

1.     Doa diisi dengan pujian kepada Allah (Mzm 95:6)
2.     Di dalam doa ada pengakuan dosa (Mzm 32:5)
3.     Pengucapan syukur pada Allah atas segala berkat dan pertolonganNya (Flp 4:6)
4.     Permintaan permohonan (1Tim 2:1)

Doa orang Kristen atau gereja diarahkan pada Tuhan. Doa ditujukan kepada Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus, tidak kepada berhala, orang-orang kudus atau segala sesuatu yang diciptakan Allah.
Demikianlah pengertian doa dari agama Kristen.

            Jadi menurut kami Doa adalah sebuah tempat untuk meminta, bersyukur, berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam berdoa kita memiliki hak istimewa untuk berbicara, memohon, kepada yang Mahakuasa. Hendaknya doa di pelajari dengan baik dan di terapkan dalam sisi kehidupan. Dengan melalui doa berkatNya bisa mengalir pada kita, dan kita dapat memenangkan segala problematika yang sedang kita hadapi.

KEPERCAYAAN
            Kepercayaan berasal dari kata percaya. Artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita dengar ia tidak percaya pada diri sendiri saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya. Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah kita harus percaya akan nasehat-nasehat kyai itu, karena nasehat-nasehat itu diambil dari ajaran Al-Quran.
            Dengan contoh berbagai kalimat yang sering kita dengan dalam ucapan sehari-hari itu, maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
            Ada jenis  pengetahuan  yang dimiliki seseorang. bukan  karena  merupakan  hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya. melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaann yaitu disebut kepercayaan. Makin  besar  kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan  itu makin  besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan  artinya diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak bcr agama menurut keyakinan
 Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.


  • Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.
  • Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban.
Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
  • Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.

KEPERCAYAAN DAN USAHA UNTUK MENINGKATKANNYA
       Kepercayaan berasal dari kata percaya, yang artinya mengakui atau meyakini akan sesuatu hal yang benar. Kepercayaan adalah suatu hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
        Menurut pandangan dalam bidang logika kebenaran memiliki pengertian yang tidak jauh berbeda yaitu menyesuaikan kesamaan pemahaman antara keputusan dengan objek yang diketahui benar-benar terbukti (kebenaran logis). Kebenaran logis disebut juga kebenaran objektif dan kebenaran etis juga disebut kebenaran subjektif. Jika tidak ada kesamaan pemahaman antara keputusan dan objeknya yang diketahui, maka terdapat dua kemungkinan, yaitu :

  1. Orang yang mengutarakan keputusan keliru
  2. Orang yang mengutarakan keputusan sengaja mengutarakan tidak sesuai dengan realita yang diketahuinya.
         Dasar kepercayaan ialah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia, oleh karena itu kepercayaan terdiri atas :
  1. Kepercayaan pada diri sendiri, yaitu kepercayaan yang harus kita tanamkan pada setiap pribadi manusia. Hakekatnya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Kepercayaan kepada orang lain, yaitu percaya pada kata hatinya yang berbentuk perbuatan kebenaran kepada orang lain. Misalnya, pada orang tua, saudara, teman, dan siapa saja.
  3. Kepercayaan kepada pemerintah.
  4. Kepercayaan pada Tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan dan manusia harus bertakwa pada Tuhan-nya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya bahwa Tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran mutlak.
Jadi kesimpulan yang kami dapatkan adalah kepercayaan merupakan satu keyakinan pada sesuatu hingga mengakibatkan penyembahan, sama ada kepada Tuhan, roh atau lainnya.


Sumber    :
- http://dondwi.blogspot.com/2013/10/tugas-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan.html

Jumat, 12 Desember 2014

Manusia dan Harapan



Pengertian Harapan

Apa itu harapan? Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung paa pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang.

Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat. Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga dan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

 

Sebab Manusia Memiliki Harapan

Mengapa manusia memiliki harapan?

Ada dua hal yang mendorong manusia untuk mempunyai harapan yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup

  1. Dorongan kodrat ialah sifat atau pembawaan alamiah yang sudah lama terjelma dalam diri manusia misalnya bergembira, menangis, berfikir. Dorongan kodrat  menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan
  2. Dorongan kebutuhan hidup dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani misalnya makan, minum, pakaian, rumah (sandang, pangan, papan).

 

Sumber       :
-http://ibdjk.blogspot.com/2013/01/makna-harapan.html