Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan
Pendekatan
Kesusastraan
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa
Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”,
dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa
Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau
sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Dalam sastra terdapat empat pendekatan yang dikenal oleh masyarakat umum, yaitu
pendekatan ekspresif, pendekatan objektif, pendekatan mimetik, pendekatan
pragmatik.Berikut ini dijelaskan pendekatan di atas, diantaranya:
Pendekatan ekspresif adalah pendekatan dalam kajian sastra yang
menitikberakan pada ekspresi perasaan penulis. Dalam pendekatan ini, penilaian
terhadap karya seni ditekankan pada kebaruan dan keorisinalitasannya. Dalam
kajian sastra, pendekatan ini jarang digunakan karena tidak banyak ahli yang
menggunakan pendekatan ekspresif ini.
Pendekatan objektif adalah pendekatan pada kajian sastra yang
menitik beratkan pada karya sastranya. Dalam kerjanya, pendekatan objektif akan
memahami sistem di dalam karya sastra. Unsur sistem itu disebut unsur
instrinsik.
Pendekatan mimetik adalah pendekatan pada kajian sastra yang
menitikberatkan kajiannya terhadap hubungan karya sastra dengan kenyataan di
luar sastra.
Pendekatan pragmatig adalah pendekatan dalam kajian sastra yang
menitikberatkan kajiannya terhadap peranan pembaca dalam menerima, memahami,
dan menghayati karya sastra. Pembaca sangat berperan dalam menentukan sebuah
karya tersebut, termasuk karya sastra atau bukan karya sastra.
IBD
yang dihubungkan dengan Prosa
PENGERTIAN
PROSA
Istilah prosa banyak
padanannya kadang-kadang disebut naratif fiction, prose fictic, atau hanya
fiction saja dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi
cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang
mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal
yang dipakai pada roman, novel dan cerita pendek
JENIS-JENIS PROSA : Prosa lama dan prosa baru
5 KOMPONEN DALAM PROSA
• prosa lama meliputi
1. dongeng-dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. cerita pelipur lara
• prosa baru meliputi
1. cerpen
2. roman/ novel
3. biografi
4. kisah
5. Otobiografi
Nilai-nilai
dalam Prosa Fiksi
Ilmu Budaya Dasar lebih menitik beratkan
manusia dengan segala persoalannya. Manusia dan cinta kasih, keindahan,
penderitaan dan keadilan. Manusia dan pandangan hidup, tanggung jawab,
pengabdian, kegelisahan, manusia dan harapan. Karya sastra dapat dibagi menjadi
dua. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya dan karya sastra yang
menyuarakan gejolak jamannya. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya
mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Sedangkan karya
sastra yang menyuarakan gejolak jamannya mengajak pembacanya untuk merenung.
Pada hakikatnya manusia dan budaya tak akan pernah lepas. dimana ada manusia pasti akan terbentuk sebuah kebudayaan. Dimana para manusia membuat suatu karya seni, bahasa, agama dll. Dan kebudayaan tersebut juga akan berubah seiring dengan bertambahnya waktu. Dan secara sederhana, manusia adalah pelaku budaya, sedangkan budaya adalah objek yang dilakkukan oleh manusia.
Adapun nilai yang bisa diperoleh dari sastra adalah:
Pada hakikatnya manusia dan budaya tak akan pernah lepas. dimana ada manusia pasti akan terbentuk sebuah kebudayaan. Dimana para manusia membuat suatu karya seni, bahasa, agama dll. Dan kebudayaan tersebut juga akan berubah seiring dengan bertambahnya waktu. Dan secara sederhana, manusia adalah pelaku budaya, sedangkan budaya adalah objek yang dilakkukan oleh manusia.
Adapun nilai yang bisa diperoleh dari sastra adalah:
1. Kesenangan.
2. Informasi.
3. Memberi warisan kultural.
4. Memberi keseimbangan wawasan.
IBD yang dihubungkan dengan Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra
bagian dari kesenian, dan kesenian cabang unsur dari kebudayaan. puisi adalah
ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan
melalui media bahasa yang artistik/estetik, nyang secara padu dan utuh di
padatkan kata-katanya.
kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
·
Figura bahasa, seperti gaya
personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
·
Kata-kata yang ambiquitas,
yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
·
Kata-kata yang berjiwa, yaitu
kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman
jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
· Kata-kata yang konotatif,
yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan
asosiasi-asosiasi tertentu. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan
hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun
alasan-alasan yang mendasari penyajian yang mendasari penyajian puisi pada
perkuliahan ilmu budaya dasar adalah :
·
Hubungan puisi dengan
pengalaman hidup manusia.
·
Puisi dan
keinsyafan/kesadaran individual.
·
Puisi dan keinsyafan sosial.
SUMBER :
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda