Jumat, 24 Oktober 2014

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan



Pendekatan Kesusastraan
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Dalam sastra terdapat empat pendekatan yang dikenal oleh masyarakat umum, yaitu pendekatan ekspresif, pendekatan objektif, pendekatan mimetik, pendekatan pragmatik.Berikut ini dijelaskan pendekatan di atas, diantaranya:
Pendekatan ekspresif adalah pendekatan dalam kajian sastra yang menitikberakan pada ekspresi perasaan penulis. Dalam pendekatan ini, penilaian terhadap karya seni ditekankan pada kebaruan dan keorisinalitasannya. Dalam kajian sastra, pendekatan ini jarang digunakan karena tidak banyak ahli yang menggunakan pendekatan ekspresif ini.
Pendekatan objektif adalah pendekatan pada kajian sastra yang menitik beratkan pada karya sastranya. Dalam kerjanya, pendekatan objektif akan memahami sistem di dalam karya sastra. Unsur sistem itu disebut unsur instrinsik.
Pendekatan mimetik adalah pendekatan pada kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya terhadap hubungan karya sastra dengan kenyataan di luar sastra.
Pendekatan pragmatig adalah pendekatan dalam kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya terhadap peranan pembaca dalam menerima, memahami, dan menghayati karya sastra. Pembaca sangat berperan dalam menentukan sebuah karya tersebut,  termasuk karya sastra atau bukan karya sastra.
IBD yang dihubungkan dengan Prosa

PENGERTIAN PROSA
Istilah prosa banyak padanannya kadang-kadang disebut naratif fiction, prose fictic, atau hanya fiction saja dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal yang dipakai pada roman, novel dan cerita pendek

JENIS-JENIS PROSA : Prosa lama dan prosa baru
5 KOMPONEN DALAM PROSA
prosa lama meliputi
1. dongeng-dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. cerita pelipur lara

prosa baru meliputi
1. cerpen
2. roman/ novel
3. biografi
4. kisah
5. Otobiografi

Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi

Ilmu Budaya Dasar lebih menitik beratkan manusia dengan segala persoalannya. Manusia dan cinta kasih, keindahan, penderitaan dan keadilan. Manusia dan pandangan hidup, tanggung jawab, pengabdian, kegelisahan, manusia dan harapan. Karya sastra dapat dibagi menjadi dua. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Sedangkan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya mengajak pembacanya untuk merenung.
Pada hakikatnya manusia dan budaya tak akan pernah lepas. dimana ada manusia pasti akan terbentuk sebuah kebudayaan. Dimana para manusia membuat suatu karya seni, bahasa, agama dll. Dan kebudayaan tersebut juga akan berubah seiring dengan bertambahnya waktu. Dan secara sederhana, manusia adalah pelaku budaya, sedangkan budaya adalah objek yang dilakkukan oleh manusia.
Adapun nilai yang bisa diperoleh dari sastra adalah:

1. Kesenangan.
2. Informasi.
3. Memberi warisan kultural.
4. Memberi keseimbangan wawasan.
IBD yang dihubungkan dengan Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang unsur dari kebudayaan. puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, nyang secara padu dan utuh di padatkan kata-katanya.

kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
·         Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
·         Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
·        Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
·   Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah :
·         Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
·         Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
·         Puisi dan keinsyafan sosial.



SUMBER :

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda