Manusia dan Kebudayaan
Pengertian
Manusia
Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah
diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan
suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini.
Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan
bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal,dan,Sualalah.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.
Pengertian Hakekat
Manusia
pengertian Hakikat Manusia – Hakikat manusia
adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia.
Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa
Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang berarti
berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ” homo ”
yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling penting dalam
membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia
dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi
kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.
Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa
dengan kedudukan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Berikut
penjelasan yang lebih rinci mengenai makhluk individu dan makhluk sosial.
Kepribadian bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda. menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau bahwa bangsa timur identik dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit.
Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.
Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya
dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink,
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi
ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut,
dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Unsur-Unsur
Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan
terdiri dari tiga wujud, yaitu: (1) wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya, (2) wujud
kebudayaan sebagai suatu kompkleks aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat, dan (3) wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil
karya manusia.
Wujud yang pertama disebut juga
dengan kebudayaan ideal karena merupakan wujud yang bersifat abstrak karena
terdapat di dalam kepala atau di dalam pikiran manusia, tidak dapat diraba
maupun dilukis. Namun demikian, isi pikiran manusia tersebut dapat dituangkan
dalam bentuk karangan-karangan atau buku-buku hasil karya yang dapat disimpan
di perpustakaan, disk, koleksi microfilm, dan sebagainya. Alam pikiran manusia
merupakan suatu sistem yang saling berkaitan satu sama lain yang dikenal dengan
istilah sistem budaya atau cultural system. Istilah yang tepat dalam bahasa
Indonesianya adalah adat atau adat-istiadat.
Wujud yang kedua dikenal juga dengan
istilah sistem sosial atau social system. Sistem sosial merupakan suatu
tindakan berpola dari manusia itu sendiri yang terdiri dari aktivitas-aktivitas
manusia dalam berinteraksi dan bergaul satu sama lain yang berlangsung dari
waktu ke waktu. Sistem sosial ini bersifat nyata sehingga dapat diamati dan
dapat didokumentasikan.
Wujud ketiga dari kebudayaan disebut
juga dengan kebudayaan fisik (artifacts), yakni seluruh hasil aktivitas,
hasil perbuatan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh
karena itu, wujud ketiga ini merupakan wujud yang paling nyata yang dapat
diamati dan dapat diraba.
Wujud Kebudayaan
Wujud Kebudayaan Menurut
Koentjaraningrat
Menurut koentjaraningrat kebudayaan itu dibagi menjadi dalam 3 wujud, yaitu :
Menurut koentjaraningrat kebudayaan itu dibagi menjadi dalam 3 wujud, yaitu :
- Wujud sebagai satu kompleks dari ide-ide, norma-norma
- Wujud kebudayaan sebagai suatu komleks aktifitas
- Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
Wujud Kebudayaan Menurut J.J
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu :
- Gagasan, yiatu kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam alam pikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
- Aktivitas, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan yang berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri atas aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan , sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat dinikmati dan di dokumentasikan.
- Artefak, yaitu wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat yang berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, di dokumentasikan. Artefak sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
Kebudayaan atas penggolongannya
dibagi menjadi 2, yaitu :
- Kebudayaan bersifat abstrak
- Kebudayaan bersifat konkrit.
Pada sistem budaya merupakan
komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri dari
pikiran-pikiran, gagasan, konsep serta adat istiadat.
Jenis kebudayaan dibagi menjadi 2, yaitu :
Jenis kebudayaan dibagi menjadi 2, yaitu :
- Kebudayaan material,yaitu hasil cipta, karsa yang berwujud benda, barang, alat pengolahan alam
- Kebudayaan non material, yaitu cara, kebiasaan, kesusilaan, adat istiadat, hukum, dan mode (fashion)
Orientasi Nilai Budaya
Terdapat banyak nilai
kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai
kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan
di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang
lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia,
orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.
Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang
Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia (kerangka Kluckhohn ) :
- Hakekat Hidup
- Hidup itu buruk
- Hidup itu baik
- Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
- Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
- Hakekat Karya
- Karya itu untuk menafkahi hidup
- Karya itu untuk kehormatan.
- Persepsi Manusia Tentang Waktu
- Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
- Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
- Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
- Pandangan Terhadap Alam
- Manusia tunduk kepada alam yang dashyat.
- Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
- Manusia berusaha menguasai alam.
- Hubungan Manusia Dengan Manusia
- Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong.
- Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
- Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.
Perubahan Kebudayaan
Sebuah perubahan kebudayaan dapat dilihat dalam
bermacam-macam bentuk. Bentuk-bentuk tersebut dapat dilihat dari segi dampak yang ditimbulkan, proses terjadinya, pengaruh yang ditimbulkan dan
segi perencanaannya.
Bentuk-bentuk perubahan sosial-budaya
1. dilihat dari dampak yang ditimbulkan
– progres
– regres
1. dilihat dari dampak yang ditimbulkan
– progres
– regres
2. dilihat dari proses terjadinya
– evolusi
– revolusi
– evolusi
– revolusi
3. dilihat dari pengaruh yang ditimbulkan
– besar
– kecil
– besar
– kecil
4. dilihat dari proses perencanaan
– dikehendaki atau direncanakan
– tidak dikehendaki atau tidak direncanakan.
– dikehendaki atau direncanakan
– tidak dikehendaki atau tidak direncanakan.
Suatu perubahan kebudayaan dapat
terjadi apabila ada beberapa faktor yang menyebabkannya. Faktor penyebab
terjadinya suatu perubahan sosial-budaya dapat berasal dari dalam (intern)
maupun dari luar (ekstern).
Faktor-faktor perubahan kebudayaan
1. intern (dalam)
– bertambah atau berkurangnya penduduk
– penemuan baru
– pertentangan dalam masyarakat
– terjadinya revolusi dalam masyarakat itu sendiri
1. intern (dalam)
– bertambah atau berkurangnya penduduk
– penemuan baru
– pertentangan dalam masyarakat
– terjadinya revolusi dalam masyarakat itu sendiri
2. ekstern (luar)
– sebab-sebab lingkungan alam di sekitar manusia
– peperangan
– pengaruh kebudayaan masyarakat lain
– sebab-sebab lingkungan alam di sekitar manusia
– peperangan
– pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Kaitan
Manusia dan Kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana
adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang
dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini
dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan
sebagai dialektis. Proses dialektis tercipta
melalui tiga tahap :
melalui tiga tahap :
·
Eksternalisasi
: Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya
·
Obyektivitas : Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif
·
Internalisasi
: Proses dimana masyarakat kembali dipelajari manusia
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda